Pandemi Covid 19 Babat Habis Semua Sektor Pariwisata Bali

Ibarat air bah yang datang tiba-tiba di sungai yang kering. Hanyutkan semua yang dilewati, walau berusaha mencengkeram kuat dengan berusaha berpegangan erat di dahan yang kokoh.
Itulah ungkapan nyata yang kita jalani saat menghadapi pandemi Covid 19 ini, khususnya di pulau Bali. Entah sampai kapan kita akan bisa bertahan, melewati ketakutan yang menghantui setiap saat.

Pandemi Covid 19

|| Baca disini: Informasi terupdate covid-19

Dampak perekonomi Bali akibat Pandemi Covid 19

Pulau Bali yang ekonomi nya mayoritas bersumber dari pariwisata, kini terlihat lumpuh total. Pademi covid 19 ini sudah mematikan kegiatan hotel, restoran, objek wisata, transportasi, dan semua lini pendukung pariwisata selama ini. Tidak ada yang bisa dilakukan, kita hanya tunggu dan menunggu bencana ini segera berlalu. Entah sampai kapan, mengingat diseluruh belahan dunia saat ini mereka masih berjuang untuk mengendalikan ganasnya covid-19 yang sering juga disebut sebagai virus Corona.

Sebelum pandemi covid 19 ini terjadi, perekonomian Bali terlihat stabil, bahkan bisa dikatakan perkembangan yang sangat bagus, walaupun dalam perjalanannya banyak hambatan yang juga sudah mampu dilewati, salah satunya musibah erupsinya gunung Agung yang juga lumayan berdampak pada sektor pariwisata Bali. Mereka yang liburan ke Bali saat itu, masih merasa aman karena letak gunung agung berada jauh di wilayah timur pulau Bali.

Namun kini, semua kegiatan pariwisata terhenti, ribuan karyawan di rumahkan, bahkan sampai di PHK. Kita tidak bisa menyalahkan para pengusaha, karena bisnis yang mereka jalani benar-benar tidak bergerak sama sekali. Walaupun pemerintah tidak melakukan lock down, namun himbauan untuk stay dirumah tentunya sangat berdampak pada bisnis perjalanan wisata di Bali.

| Ini Makna Canang atau Sesajen Yang Sering Kita Lihat di Bali

Kuta dan sekitarnya tampak kembali ke tahun 70-an

Sepi dan lengang, itulah hal pertama yang kita lihat ketika kita melewati kawasan wisata Kuta area. Hampir tidak ada aktivitas sama sekali, tentunya karena tidak ada lagi wisatawan yang berani datang ke Bali untuk liburan. Toko-toko juga sudah pada tutup, kemacetan lalu lintas seolah tidak pernah terjadi sebelumnya. Hanya 1-2 tourist yang masih tampak lewat, mungkin hanya menghabiskan sisa staynya di pulau seribu pura ini.

Inilah kenyataan yang bisa kita lihat saat ini, seolah kembali ke masa sebelum terkenalnya Bali sebagai tujuan wisata dunia. Kita jadi teringat kala itu, ketika bemo roda tiga masih menjadi angkutan umum primadona. penduduk setempat menawarkan dagangannya dengan bahasa “syarat” mereka, karena pendidikan belum se-populer sekarang. Sedih jika dibayangkan, seiring pesatnya perkembangan pariwisata, sempat menjadikan Kuta berada dipuncak sebagai pusat utama pariwisata Bali. Ratusan hotel, restoran, hiburan malam, toko-toko, kini lumpuh total.

Tidak hanya Kuta, kawasan wisata lainnya seperti Nusa Dua, Sanur, Lovina, Candi dasa, Seminyak dan lainnya juga tidak ada bedanya. Objek wisata juga sudah mulai ditutup oleh pemerintah, sebagai cara untuk pencegahan penyebaran pandemi covid 19 ini.

| Baca juga: Desa Penglipuran Dengan Predikat Desa Terbersih di Dunia.

Solusi Menghadapi Pandemi Covid 19 atau Virus Corona

Jika kita menganalisa perekonomian Bali yang kita ketahui mungkin hampir 90 persen bersumber dari pariwisata, tentunya peluang ekonomi yang masih bisa berjalan akan sangat kecil. Namun saat situasi sulit seperti ini kita tidak boleh menyerah, disetiap masalah yang terjadi, pasti ada solusinya, tetap optimis dan jangan gampang menyerah. Setidaknya kita bisa berusaha mendapatkan biaya makan untuk beberapa bulan kedepannya.

Bagi mereka yang hidupnya sudah mapan, mungkin masih berada disituasi aman. Uang mereka di bank masih sanggup menghidupi bahkan untuk beberapa tahun selanjutnya. Namun untuk kita yang masih hidup pas-pas an, situasi ini adalah malapetaka besar, jangankan tabungan, untuk sekedar makan besok kita sudah harus mulai berfikir. Belum lagi ditambah dengan beban cicilan hutang yang uangnya kita sudah pakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sebelumnya, kiamat rasanya dunia ini.

| Baca juga: Desa Trunyan Yang Unik dan Seram

Berikut beberapa tips yang mungkin bisa km lakukan untuk menghadapi situasi pandemi covid 19:

  1. Berfikir tenang dan jernih
    Solusi awal untuk mendapatkan jalan terbaik. lakukan hal yang mampu kita lakukan, manfaatkan segala peluang kecil yang ada, bergerak cepat tetap wasapada dan jangan terlalu banyak pertimbangan.
  2. Berdoa
    Kita sebagai umat beragama tentunya tak akan bisa lepas dari kata doa. Kita percaya tuhan itu tidak pernah tidur. Memohonlah petunjuk kepadaNya agar kita selalu senantiasa diberikan kesehatan dan jalan terbaik untuk melalui keadaan ini.
  3. Manfaatkan peluang kerja yang masih ada
    Pemerintah Indonesia tidak melakukan karantina wilayah atau lock down, itu artinya kita masih memungkinkan untuk melakukan pekerjaan dengan catatan tidak dalam kerumunan. Kita harus mencoba melihat peluang pekerjaan yang masih ada dan masih bisa kita lakukan, misalnya sebagai kuli bangunan ataupun buruh harian di kebun, jangan pernah gengsi melakukan pekerjaan sekasar apapun.
  4. Penghematan
    Kita belum tau sampai kapan pandemi covid 19 ini akan berakhir, ini saatnya mengatur seketat mungkin pengeluaran yang kita butuhkan. Belilah sesuatu yang benar-benar kamu butuhkan, terutama kebutuhan makanan.
  5. Mencoba mencari bantuan ke keluarga atau teman
    Jika kamu benar-benar berada disituasi yang sangat sulit, tidak ada salahnya mencoba minta bantuan kepada keluarga, ataupun teman yang mungkin masih mempunyai simpanan lebih. Hanya untuk keperluan makan pasti mereka tidak akan mengecewakanmu. walaupun kita tau musibah ini berlaku kepada semua orang.

Video Situasi di Kuta semenjak Pandemi Covid 19

Leave a Comment