Salah satu tradisi budaya Bali yang sangat mendunia yaitu hari raya Nyepi. Dan ini satu-satunya hari raya hindu yang dijadikan libur nasional, dari sekian banyaknya hari raya yang ada di Bali.
Nyepi berasal dari kata sepi, dan kenyataannya dalam melaksanakan hari raya Nyepi memang benar benar sepi dan kita tidak akan melihat kegiatan apapun dalam 24 jam.
Kita tidak akan menemukan aktivitas masyarakat seperti biasanya. Jalan-jalan akan terlihat sangat sepi dan malam hari juga tidak diijinkan untuk menyalakan lampu penerangan. Bali akan menjadi pulau mati dalam sehari.
Masyarakat Hindu Bali merayakan hari raya Nyepi setiap satu tahun sekali, dan kita juga mengenal dengan sebutan tahun baru caka.
| Baca juga: Tradisi Upacara Ngaben di Bali

Makna dan Tujuan Hari Raya Nyepi di Bali
Jika kita menelusuri lebih jauh tentang tujuan dan makna dari pelaksanaan tradisi unik di Bali ini, ada hal yang luar biasa bisa kita rasakan manfaatnya didalam kehidupan.
Kita bisa membayangkan bagaimana alam terbebas dari polusi kendaraan. Berapa energi listrik yang bisa dihemat dalam sehari, dan pastinya udara akan terasa sangat segar karena terbebas dari polusi.
Tradisi nyepi di Bali Tidak hanya sebagai bagian dari perayaan keagamaan akan tetapi juga untuk “merefresh” alam dan memberikan kesempatan kepada alam untuk beristirahat.
Umat hindu Bali menjalankan tradisi nyepi sudah turun terumun sejak dulu. Mereka lebih memaknai untuk “mulat sarira” atau intropeksi diri yang bisa di artikan sebagai perenungan.
Memberikan kesempatan kepada kita Selama 24 jam untuk merenungi perbuatan yang sudah kita lakukan. Dan berharap kedepan bisa menjadi manusia yang lebih baik.
| Baca juga: Upacara Potong Gigi di Bali
Bagaimana proses dan pelaksanakan Nyepi di Bali?
Rangkaian proses pelaksanaan hari raya ini dibagi menjadi beberapa tahapan dan dilakukan dari beberapa hari sebelumnya, yaitu:
01. Upacara Melasti atau “pembersihan” di pantai.

Prosesi upacara yang dilakukan di pantai sebagai simbol “penyucian” atau pembersihan diri. Seperti kita lakukan pada kehidupan kita sehari-hari, untuk membersihakan diri kita tentunya mandi dengan air.
Pada rangkaian upacara tradisi unik di Bali ini, mereka akan membawa symbol-symbol pemujaan yang ada di pura desa masing-masing, menuju pantai untuk dilakukan persembahyangan.
02. Pengerupukan atau Ngerupuk, prosesi satu hari sebelum hari raya nyepi.
Rangkaian hari raya Nyepi selanjutnya adalah Pengerupukan atau Ngerupuk. Masyarakat akan melakukan prosesi ini satu hari sebelum Nyepi.
Masyarakat akan melakukan persembahyangan bersama di masing-masing persimpangan desa, yang mempunyai tujuan untuk “memberikan upah” kepada para “buta kala” atau roh jahat agar tidak menggangu kehidupan manusia.
Dan mereka juga akan melanjutkan kegiatan ini di masing-masing rumah dengan prosesi “mecaru” pada saat sore hari menjelang petang atau “sandikala”.
Proses selanjutnya yaitu membuat suasana bising dengan memukul kentongan, membawa obor dan menaburkan rempah-rempah (daun jangu, bawang) mengelilingi rumah. Yang mempunyai tujuan untuk mengusir roh jahat dari lingkungan kita.
Disisi lain kita akan dapat melihat mereka para pemuda mengarak “ogoh-ogoh” mengelilingi desa. Ogoh-ogoh adalah sejenis patuh berwujud seram yang merupakan symbol dari perwujudan”buta kala”, mereka membuat dengan bahan yang ringan agar mudah untuk diarak keliling.
03. Puncak Hari raya Nyepi atau Sipeng.
Masyarakat Hindu Bali melaksanakan hari raya Nyepi pada tanggal pertama bulan kesepuluh (menurut perhitungan kalender Bali). Dimana pada kalender nasional pada umumnya jatuh pada bulan maret.
| Lebih lengkap tentang kalender Bali: KalenderBali.info
Puncak acara tradisi unik di Bali ini dimulai pada pukul 06.00 wita. Disinilah start dari kegiatan utama upacara ini. Masyarakat di Bali hanya akan diam dirumah, tanpa melakukan aktivitas apapun. Tradisi turun temurun ini menyarankan kita untuk melakukan meditasi atau perenungan.
Semua kegiatan dihentikan dalam 24 jam. Bandara Ngurah Rai Bali juga ditutup, Mal-mal atau pusat perbelanjaan, Pasar, Sekolah dan semuanya ditutup pada saat itu. Kecuali hal-hal yang krusial seperti rumah sakit atau penanganan bencana masih di siagakan dengan kegiatan yang urgent saja.
Hotel-hotel juga tidak mengijinkan para tamunya untuk keluar dari lingkungan hotel. Secara umum aktivitas rutin masyarakat di Bali semuanya dihentikan.
Tidak hanya itu, kebijakan terbaru pemerintah daerah Bali mengenai Nyepi yaitu mematikan semua saluran televisi dan akses internet pada perayaaan tahunan ini.
04. Ngembak Geni
Satu hari setelah hari raya nyepi, dilanjutkan dengan upacara ngembak geni.Ngembak Geni bisa diartikan kebebasan menyalakan api, yang jika di perluas maknanya bisa berarti bebas beraktivitas kembali.
Masyarakat akan sembahyang dan melakukan persembahan di masing-masing pura keluarga. Sebagai wujud syukur dan sekaligus memohon agar kedepan selalu diberikan keselamatan dan berkah oleh tuhan yang maha Esa.
Hal-Hal utama yang tidak boleh dilakukan pada saat hari raya Nyepi.
Dalam pelajaran agama Hindu ada 4 larangan utama dalam melaksanakan perayaan Nyepi dikenal dengan nama “Catur Brata Penyepian” antara lain
- Amati Geni (Tidak Menyalakan Api)
Kita tidak diperbolehkan untuk menyalakan api yang secara modern juga bisa kita kaitkan dengan listrik. jadi semua hal menyangkut api dilarang pada saat itu. Oleh karena itu sudah barang teatu kita tidak akan bisa bahkan untuk memasak nasi. Kenapa? karena konsep pengendalian diri termasuk puasa juga sangat disarankan dalam perayaan ini.
- Amati Lelungan (Tidak Bepergian)
Seperti sudah di tuliskan diatas, kita juga dilarang untuk bepergian kemana-mana, dalam hal ini hal kita akan diarahkan untuk bermeditasi atau merenungi segala perbuatan yang sudah kita lakukan. Sudah pasti koreksi diri untuk hal yang lebih baik dalam kehidupan kita kedepannya.
- Amati Karya (tidak bekerja)
Kegiatan pekerjaan sekecil apapun akan dilarang dalam perayaan hari raya Nyepi di Bali. Menghentikan semua pekerjaan yang biasa kita lakukan sehari-hari, bahkan hanya sekedar pekerjaan rumah juga wajib dihentikan.
- Amati lelanguan (Tidak Bersenang-senang)
Kita juga sangat dilarang untuk bersenang-senang seperti melakukan pesta, judi ataupun hal lainnya. Bahkan pasangan suami istri juga tidak dibenarkan untuk “melakukan kegiatannya”.
Untuk mengawasi keamanan dan kelancaran perayaan hari raya Nyepi, masing-masing desa adat akan menugaskan “pecalang” untuk melakukan pengawasan di masing-masing desa setempat. Mereka akan memberikan sangsi adat kepada warga yang ketahuan melakukan pelanggaran.
Walaupun tidak bisa dipungkiri pelanggaran-pelanggaran akan tetap selalu ada di setiap perayaannya. Baik pelanggaran besar maupun hal kecil. Namun secara umum proses pelaksanaan hari raya Nyepi di Bali selalu berjalan lancar.
| Ini Makna Canang atau Sesajen Yang Sering Kita Lihat di Bali
Kesimpulan
Secara umum Nyepi adalah hari raya menyambut tahun baru Caka. Dimana kita diarahkan untuk melakukan perenungan diri atau mungkin bermeditasi. Mengingat kembali hal-hal yang sudah berlalu dalam kehidupan kita dan melakukan intropeksi diri, agar kita bisa mengawali tahun baru dengan kehidupan yang lebih baik sampai kedepannya.
Video Perayaan Hari Raya Nyepi (by: Bali Exciting TV)